Pekerja konstruksi selalu berhadapan dengan masalah di area kerja. Permasalahan tersebut berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Pelatihan K3 dapat membantu mengurangi masalah keselamatan kerja pekerja konstruksi.
Dari semua itu, masih ada satu masalah umum yang jarang sekali terendus. Ini berkaitan dengan kesehatan namun memiliki dampak langsung di area kerja. Apabila terjangkit, membuat pekerja tidak nyaman dan dalam jangka panjang mengakibatkan penurunan produktivitas.
Masalah kulit dapat terjadi kepada pekerja konstruksi. Studi dari India mengatakan sebanyak 47,8% memiliki kondisi kulit tidak sehat. Sedangkan 19,6% telapak tangan kapalan dan 4,3% mengalami dermatitis kontak.
Dermatitis kontak merupakan satu dari jenis penyakit dermatitis kulit. Pada ulasan ini membahas terkait dermatitis kulit yang dialami pekerja konstruksi dan bagaimana pencegahannya.
Penyakit dermatitis kontak
Berdasarkan Mayo Clinic, Dermatitis kontak merupakan ruam gatal akibat kontak langsung dengan zat maupun reaksi alergi. Ruam ini sifat nya tidak menular, namun mengganggu kenyamanan.
- Tanda Anda mengalami dermatitis kontak adalah sebagai berikut
- Ruam gatal
- Bercak-bercak kulit lebih gelap dari biasanya
- Kulit kering, pecah-pecah, biasanya berwarna putih
- Terdapat benjolan yang disertai cairan
- Bengkak atau rasa nyeri
Penyebab dermatitis kontak pada pekerja konstruksi
Dermatitis kontak disebabkan paparan zat yang membuat kulit iritasi atau memicu reaksi alergi. Kandungan zat kimia adalah salah satu benda yang mempercepat iritan maupun alergi.
Reaksi alergi dapat dipacu melalui zat alergen dan iritan. Oleh karena itu, dermatitis kontak terbagi dalam dua kondisi yaitu Dermatitis Kontak Iritan dan Dermatitis Kontak Alergi.
Dermatitis kontak iritan

Dermatitis kontak iritan yang paling umum terjadi. Reaksi kulit ini terjadi ketika iritan telah merusak lapisan epidermis.
Umumnya, orang akan bereaksi dengan iritan setelah paparan pertama. Sebagian lainnya akan mengalami ruam setelah terkena paparan iritan ringan seperti sabun dan air berkali-kali. Sebagian lainnya justru memiliki toleransi tinggi terhadap iritan.
Pemicu dermatitis kontak iritan meliputi:
- Zat pelarut
- Sarung tangan karet
- Deterjen
- Produk rambut
- Sabun
- Zat yang terbawa udara
- Pupuk dan pestisida
Dermatitis kontak alergi

Dermatitis kontak alergi terjadi ketika zat yang membuat sensitif yang memicu reaksi imun di kulit Anda. Kondisi ini hanya memengaruhi area yang bersentuhan dengan alergen. Hanya saja, kondisi ini dipicu oleh zat yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan ataupun obat-obatan.
Dermatitis kontak alergi terjadi karena meliputi hal-hal berikut ini
- Nikel
- Obat-obatan
- Formaldehida
- Tumbuhan yang mengandung alergen
- Alergen
- Produk yang memberi reaksi ketika terkena sinar matahari
Dampak dermatitis kontak terhadap kesehatan kulit pekerja konstruksi
Seseorang yang mengalami dermatitis kontak terjadi karena fungsi perlindungan kulitnya makin menurun. Ketika menurunnya fungsi lapisan perlindungan kulit memudahkan penetrasi bahan kimia masuk ke dalam kulit.
Selain masalah penurunan kemampuan perlindungan kulit, dermatitis kontak juga mempengaruhi seseorang yang mengalami riwayat atopi. Seseorang yang memiliki riwayat atopi memiliki tubuh dengan hipersensitivitas tinggi ketika terkena paparan benda asing.
Cara mencegah penyakit dermatitis kontak
Untuk membantu masalah penyakit dermatitis kulit, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini ketika sedang berada di area kerja konstruksi.
Oleskan krim maupun salep anti gatal
Mengoleskan krim salep dengan kandungan hidrokortison 1% pada area yang gatal. Gunakan 1 sampai 2 kali dalam sehari. Sangat direkomendasikan untuk mendinginkan salep di lemari es sebelum digunakan.
Gunakan pelembab
Pelembab dapat menjaga kulit tidak kering selama bekerja di area konstruksi. Mengingat kondisi lingkungan kerja yang berisiko merusak kesehatan kulit, gunakan pelembab sepanjang hari baik sebelum dan sesudah beraktivitas.
Memakai APD
Hal terakhir yang wajib digunakan adalah memakai alat proteksi diri seperti sarung tangan. Sebab, telapak tangan sangat mudah mengalami dermatitis kontak. Gunakan selama jam kerja berlangsung sembari menjaga kebersihan area tangan.
Kesimpulan
Pekerja konstruksi sangat rentan dengan masalah kulit. Salah satu penyakit yang dialami adalah dermatitis kontak.
Dermatitis kontak adalah gejala ruam gatal akibat kontak langsung dengan zat maupun reaksi alergi. Penyakit ini bersifat tidak menular, namun dapat mengganggu kenyaman dan produktivitas kerja.
Dermatitis kontak terbagi dalam dua jenis yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Orang yang mengalami dermatitis kontak akan mengalami penurunan fungsi perlindungan lapisan kulit. Jika terjadi pada penderita riwayat atopi akan mengalami hipersensitivitas tinggi ketika terkena paparan benda asing.
Pencegahan dermatitis kulit pada pekerja konstruksi dapat melalui mengobati area dermatitis dengan salep, melindungi kulit dengan pelembab, dan memakai APD selama bekerja. Apabila terjadi kondisi mengkhawatirkan, Anda dapat menghubungi dokter spesialis kulit untuk menangani dermatitis kontak secara intensif.
Sumber
Mayo Clinic. “Contact Dermatitis – Symptoms and Causes.” Mayo Clinic, 2024, www.mayoclinic.org/diseases-conditions/contact-dermatitis/symptoms-causes/syc-20352742.
Putri, Ellisa, et al. “MEDIA MEDIKA MUDA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BANGUNAN.” FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BANGUNAN , vol. 4, no. 4, pp. 649–658, media.neliti.com/media/publications/112879-ID-faktor-penyebab-terjadinya-dermatitis-ko.pdf. Accessed 19 Jan. 2025.
“Skin Problems in Construction Workers | DermNet.” Dermnetnz.org, dermnetnz.org/topics/occupational-dermatitis-among-construction-workers.
Tiwari, RajnarayanR, and KartikR Shah. “Occupational Skin Problems in Construction Workers.” Indian Journal of Dermatology, vol. 55, no. 4, 2010, p. 348, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3051294/, https://doi.org/10.4103/0019-5154.74537. Accessed 15 Sept. 2019.