Apakah Anda adalah pekerja konstruksi rawan terkena masalah kulit. Jika benar, Anda tidak merasa sendiri. Sebab, sebuah studi mengatakan 80% pekerja konstruksi punya keluhan masalah kulit dermatitis kontrak dengan gejala gatal-gatal.
Penyebab pekerja konstruksi seperti Anda punya masalah kulit karena area kerja yang berdebu dan banyak mengandung bahan kimia. Bayangkan saja dalam satu tempat Anda bisa terpapar semen, serbuk gergaji, fiberglass, zat pelarut, dan debu bekas pengeboran beton.
Memang sih, pekerja konstruksi jarang mengeluhkan masalah kulit. Seakan terlihat mengabaikan masalah, kalau berhadapan sama supervisor. Tetapi berbeda ceritanya ketika konsultasi dengan dokter kulit.
Apabila dengan dokter kulit, Anda akan dijelaskan apa saja jenis masalah kulit pekerja konstrusi dan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut?
Masalah kulit pekerja konstruksi

Masalah kulit bagi pekerja konstruksi tidak sekadar dermatitis kontrak. Masih ada lagi masalah kulit lainnya yang kalau dibiarkan akan mengganggu performa pekerja konstruksi.
Kulit kering
Kulit kering (Xerosis) adalah gejala ketika lapisan epidermis atau kulit terluas kekurangan kadar air. Berkurangnya kadar air membuat kulit kehilangan kelembaban untuk mempertahankan kelembutan kulit.
Gejala kulit kering terjadi pada kondisi cuaca dingin maupun lingkungan dengan kelembaban rendah. Kondisi tersebut dapat terjadi di lingkungan kerja konstruksi.
Ciri-ciri kulit kering adalah kulit terasa kasar, tampak kemerahan, kusam dan pucat, sampai muncul garis-garis halus pada permukaan kulit. Lalu, bagaimana cara mengatasi gejala kulit kering.
Penggunaan APD, pelembab kulit, dan body care untuk mengurangi gejala kulit kering, namun sifatnya jangka pendek. Untuk solusi jangka panjang, silahkan konsultasikan ke dokter kulit.
Dermatitis kulit
Dermatitis kulit adalah kondisi kulit mengalami perdagangan yang ditandai dengan gatal, ruam, dan warna kemerahan. Gejala ini sering ditemukan pada bayi, namun pekerja konstruksi juga bisa terkena penyakit ini.
Penderita dermatitis kulit akan mengalami gejala seperti gatal-gatal berkepanjangan, kulit kering, ruam merah, kulit melepuh, penebalan kulit, hingga bercak kasar pada area yang teriritasi.
Dermatitis kulit dipicu oleh faktor lingkungan, genetik, hingga reaksi alergi terhadap benda asing. Apabila terkena kontak bahan kimia atau logam, dan ada reaksi alergi, ini merupakan gejala dermatitis kontak.
Memakai pelembab, salep kortikosteroid, dan mengkonsumsi antibiotik merupakan cara mengurangi gejala dermatitis.
Iritasi kulit
Iritasi kulit adalah gejala ketika lapisan terluar kulit sensitif bersentuhan langsung dengan zat kimia. Kondisi ini membuat kulit Anda tidak nyaman, bawaannya pengen garuk-garuk, dan mengganggu aktivitas di lingkungan konstruksi.
Gejala iritasi kulit terjadi secara bertahap mulai dari gatal-gatal, kulit kemerahan, dan bercak ruam. Penyebab mula kulit iritasi karena kelembaban kulit berkurang alias kering.
Risiko iritasi kulit makin tinggi ketika Anda punya keluhan kulit sensitif, kontak langsung dengan zat alergen, terpapar sinar matahari dalam waktu lama, hingga punya keluhan medis.
Agar mengurangi dampak iritasi kulit dapat melakukan beberapa hal berikut seperti rutin memakai body care untuk menjaga kelembaban kulit, banyak minum air putih, dan menggunakan APD ketika kontak dengan zat alergen.
Kapalan
Kapalan adalah kondisi penebalan pada lapisan kulit. Gejala kapalan terjadi karena ada gesekan, tekanan, maupun iritasi pada bagian kulit. Seringkali kulit pada area tangan dan kaki mengalami kapalan.
Memakai sepatu terlalu longgar atau sempit, tidak memakai kaus kali, menggunakan alat perkakas tangan menyebabkan kulit kapalan.
Gejala kulit kapalan dalam waktu lama menyebabkan rasa nyeri dan kulit makin tebal. Bahkan pada kondisi tertentu membuat kulit semakin sensitif ketika menerima tekanan.
Pencegahan kalapan dapat Anda lakukan dengan mengoleskan salep yang mengandung asam salisilat, memakai sol sepatu yang sesuai ukuran kaki, hingga memotong kulit berlebihan.
Mata ikan
Mata ikan adalah kondisi lapisan kulit menebal yang terjadi karena tekanan dan gesekan secara berulang-ulang. Gejala ini sering muncul di telapak tangan dan kaki.
Secara gejala menyerupai kapalan, namun perbedaannya pada ukuran. Kulit yang mengalami mata ikan memiliki bulan dengan diameter yang lebih kecil. Bagian tengah terasa dengan kulit meradang di sekelilingnya.
Penyebab terjadinya mata ikan karena memakai sepatu dengan ukuran tidak sesuai, jarang memakai kaus kaki, sering memakai alat yang menghasilkan tekanan berulang, dan sering jinjit.
Kulit pecah-pecah
Kulit pecah-pecah sering terjadi pada area jari dan tumit. Kondisi kulit pecah-pecah disebabkan karena cuaca di luar lingkungan terlalu panas atau dingin. Kondisi ini secara berlangsung menyebabkan ketidakseimbangan kelembaban karena kulit mengering.
Gejala ini dapat diantisipasi dengan memakai sarung tangan, mencuci tangan yang bersih, dan menggunakan body care untuk melembabkan kulit tangan.
Eksim
Eksim merupakan istilah gangguan pembengkakan pada kulit, sering juga disebut sebagai dermatitis. Orang yang terkena eksim akan mendapatkan reaksi alergi kulit dengan muncul warna kemerahan, ruam, sampai gatal-gatal. Efek samping yang dirasakan adalah rasa tidak nyaman.
Penyebab eksim terjadi oleh faktor jamur dan bahan kimia. Namun ada juga pengaruh dari dalam diri sendiri, ini disebut sebagai eksim atopik. Gejala ini bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali pekerja konstruksi.
Penuaan dini
Sesuai namanya, penuaan dini adalah proses penuaan yang terjadi secara lebih cepat. Bentuk mudahnya adalah kondisi kulit lebih tua dari usia seharusnya. Tanda-tanda penuaan adalah keriput, garis-garis halus, kulit kemerahan, mata panda, kulit kering disertai gatal-gatal.
Penyebab penuaan dini terjadi karena kebiasaan merokok, paparan sinar UV yang berlebihan, polusi udara, dan gaya hidup, Ini pengecualian untuk kasus genetik.
Penuaan dini bisa dicegah dengan beralih dengan gaya hidup sehat, merawat kesehatan kulit, dan memakai APD untuk mengurangi paparan sinar UV.
Cara mengatasi masalah kulit pada pekerja konstruksi

Bagi Anda yang bekerja di lingkungan konstruksi, ada beberapa cara untuk mengatasi masalah kulit. Cara-cara berikut ini sangat aplikatif dan dapat dilakukan secara langsung.
Memakai APD
Pemakaian APD (Alat Proteksi Diri) di lingkungan konstruksi secara teratur membantu mengurangi masalah kulit. Anda dapat memakai sarung tangan, masker, baju hazmat, hingga safety shoes dapat melindungi area yang terlindungi.
Menjaga kesehatan kulit
Selain memakai APD sesuai K3, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan kulit. Memakai lotion, pelembab, hingga membersihkan badan setiap selesai beraktivitas pun sudah berkontribusi dalam menjaga kesehatan kulit.
Memakai body care secara teratur
Memang body care tidak ada dalam agenda K3, namun ia berkontribusi dalam keselamatan dan kesehatan kulit. Selalu gunakan body care sebelum dan setelah beraktivitas untuk menjaga kelembaban kulit agar tidak kering.
Kesimpulan
Pekerja konstruksi rawan terkena masalah kulit. Mayoritas para pekerja mengalami dermatitis kontak yang ditandai dengan gatal-gatal. Penyakit ini tidak menular namun dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari.
Masalah kulit pekerja konstruksi dapat diantisipasi dengan memakai APD, menjaga kebersihan kulit, serta memakai body care setiap hari sebelum dan setelah bekerja agar kelembaban kulit tetap terjaga.
Sumber
Cooper, Elsie. “Protecting Your Skin in the Construction Industry.” IProtectU Health and Safety Software, 30 July 2024, iprotectu.com/protecting-your-skin-in-the-construction-industry/. Accessed 16 Jan. 2025.
“Cracked Skin on Hands and Feet – What Causes It and How Can I Get Rid of It?” Eucerin-Me.com, Eucerin, 12 June 2024, www.en.eucerin-me.com/skin-concerns/cracked-irritated-skin/how-to-care-for-cracked-skin-on-hands-and-feet. Accessed 16 Jan. 2025.
dr. Fadhli Rizal Makarim. “Dermatitis.” Halodoc, 14 Oct. 2024, www.halodoc.com/kesehatan/dermatitis.
—. “Eksim.” Halodoc, 7 July 2020, www.halodoc.com/kesehatan/eksim?srsltid=AfmBOopvZntny5zHn8EIxmTKe9XhHiAWM-Br7fj_RCays_l0AmzdZs8p. Accessed 16 Jan. 2025.
—. “Kapalan.” Halodoc, 7 July 2020, www.halodoc.com/kesehatan/kapalan?srsltid=AfmBOooRYHt5hDRbGYqksIqpTWGsVGIWuFhwE1GUjc5avB5j6q66wO9i. Accessed 16 Jan. 2025.
—. “Mata Ikan.” Halodoc, 7 July 2020, www.halodoc.com/kesehatan/mata-ikan?srsltid=AfmBOoqZm0YhpOK2TwepW_AzHCl_qDf5kL-NXGkLHGJqX64MiQpdcFjD. Accessed 16 Jan. 2025.
Foy, David. “It’s Time to Tackle Skin Problems in the Construction Industry.” HSE Network, HSE Network, 27 July 2023, www.hse-network.com/its-time-to-tackle-skin-problems-in-the-construction-industry/.
https://www.alodokter.com/author/tulus. “Xerosis.” Alodokter, 24 Jan. 2017, www.alodokter.com/xerosis.
“Iritasi Kulit: Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan – Hello Sehat.” Hello Sehat, 28 Nov. 2024, hellosehat.com/penyakit-kulit/kulit-lainnya/iritasi-kulit/. Accessed 16 Jan. 2025.
“Penuaan Dini Pada Wajah: Gejala, Penyebab, Dan Pencegahan.” Cderma.id, 8 Jan. 2024, www.cderma.id/penuaan-dini-pada-wajah/. Accessed 16 Jan. 2025.