Bagaimana cara mengatur keuangan pribadi

Mengatur keuangan pribadi terlihat mudah, namun prakteknya tidak mudah yang terlihat. Sampai dengan sekarang, masih saja ada masalah kesulitan dalam mengelola keuangan. 

Hipotesis awal adalah merasa penghasilan kurang sehingga tidak mampu mengelola uang. Tidak ada penambahan pemasukan membuat pengelola keuangan merasa sia-sia.

Hipotesis tersebut dikatakan benar apabila kondisi keuangan balapan dengan pengeluaran. Gaji pas-pasan harus berlomba dengan biaya tinggi membuat mengatur uang sangat berat. 

Tetapi bagaimana kalau masalah mengatur uang dialami oleh Anda yang berpenghasilan setara manajer multinasional.

Kesalahan mengatur keuangan pribadi

diversifikasi pemasukan untuk mengatur keuangan pribadi

Gaji manajer multinasional menembus angka puluhan juta rupiah. Jika gaji sudah masuk kategori hidup layak, mengapa masih merasa uang tidak cukup. Di sinilah terjadi masalah pengelolaan.

Ada indikasi kesalahan mengatur keuangan pribadi yang membuat gaji setara manajer multinasional masih merasa kurang. Lalu, apa saja kesalahan tersebut?

Tidak memiliki rencana anggaran

Kesalahan dalam mengatur keuangan adalah tidak memiliki anggaran yang jelas. Perencanaan anggaran membantu Anda mengetahui dan mengendalikan aliran uang agar tidak menghilang begitu saja. 

Gaji besar seringkali tidak butuh mengatur pengeluaran karena merasa mampu. Namun pada saat yang sama perasaan jumawa akan membawa pada krisis. 

Oleh sebab itu, membuat anggaran bulanan adalah cara mengatur keuangan pribadi. Lakukan klasifikasi pengeluaran pokok, tabungan, investasi, hingga kebutuhan sekunder.

Anda dapat mencatat manual di kertas atau memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan digital.

Gaya hidup melebihi kapasitas pemasukan

Penyakit gaji manajer multinasional adalah inflasi gaya hidup, dimana terjadi perubahan gaya hidup karena pemasukannya yang besar. Fenomena ini cenderung terjadi pada orang yang punya uang lebih banyak daripada biasanya.

Bentuk dari inflasi gaya hidup adalah intensitas belanja meningkat, mendadak ambil cicilan dengan dalih punya uang banyak, dan selalu merasa kekurangan walaupun masih bisa makan.

Dampak inflasi gaya hidup adalah tagihan cicilan bertambah, tabungan kosong, dan perubahan kondisi emosi. Tentu hal ini tidak akan bagus untuk kedepannya. 

Penentuan tujuan keuangan, menyusun anggaran, dan menyisihkan sebagian uang untuk masuk ke dalam tabungan adalah cara mengurangi inflasi gaya hidup.

Tidak menyiapkan tabungan maupun dana darurat

Tabungan atau dana darurat adalah pilar penting dalam piramida keuangan. Fungsinya sebagai sistem pertahanan untuk menghadapi kondisi tidak terduga seperti kehilangan pekerjaan maupun sakit. 

Orang dengan gaji setara manajer perusahaan mampu mengalokasikan dana darurat lebih besar daripada pekerja gaji UMR Jakarta. 

Dana darurat terkumpul dari menyisihkan 10% dari penghasilan bulanan. Jumlah dana darurat dapat Anda sesuaikan berdasarkan kondisi hidup. 

Simpanlah dana darurat dalam rekening terpisah agar tidak tercampur dengan dana lainnya. Tetapi harus mudah diakses agar dapat digunakan saat itu juga.

Mengandalkan utang

Salah satu bentuk dari inflasi gaya hidup adalah tidak memiliki rencana pengambilan utang. Contoh yang bisa Anda temui adalah ketika gaji tinggi langsung mengambil cicilan smartphone.

Tentu tidak ada yang salah dalam memakai sistem pembayaran cicilan. Tetapi masalah muncul ketika kesulitan pembayaran di tengah jalan karena berbagai kondisi. 

Mengambil utang 30% dari pengeluaran adalah batas aman yang dianjurkan. 

Belanja impulsif secara membabi buta

Derasnya promo belanja dari berbagai brand membuat Anda rawan belanja. Lebih lagi ketika transaksi dilakukan secara online, membuat transaksi makin cepat dan praktis. 

Sepintas belanja online melahirkan kemudahan, namun perlahan membuat pengeluaran Anda membengkak. Bisa jadi belanja bulanan Anda lebih besar daripada kebutuhan pokok.

Belanja online secara impulsif dapat dikendalikan dengan menentukan daftar belanja online. Kemudian, carilah produk sesuai kebutuhan Anda.

Tidak menyiapkan tabungan

Memiliki gaji manajer multinasional ada kalanya tidak memiliki tabungan. Sangat miris kalau penghasilan besar namun tidak mampu menyiapkan tabungan untuk masa depan. 

Menabung dapat dilakukan setiap mendapatkan pemasukan. Lakukan hal tersebut secara berkala dan konsisten.

Saat ini alat menabung makin beragam mulai dari uang tunai, reksadana, hingga emas digital.

Tidak memiliki tujuan keuangan

Kesalahan mengatur keuangan pribadi yang paling terpampang jelas adalah tidak memiliki tujuan keuangan. Tanpa ada tujuan finansial, maka akan dihabiskan begitu saja.

Tujuan keuangan dapat Anda buat berdasarkan keinginan di masa depan. Bentuk paling sederhana adalah liburan akhir tahun, dana pensiun, uang pendidikan, sampai membuat usaha sendiri di masa mendatang. 

Setelah Anda menentukan tujuan keuangan, hitunglah besar dana yang dibutuhkan untuk mewujudkannya. Kemudian berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Tidak memiliki rencana investasi

Investasi sering salah kaprah karena harus menunggu uang banyak. Padahal, prinsip utama investasi adalah membangun aset untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan, bukan jalan satu arah menjadi kaya.

Gaji besar tetap bisa lupa melakukan investasi karena merasa tidak perlu. Lebih baik uang yang ada digunakan ke hal-hal lain yang langsung kelihatan hasilnya. 

Walaupun hasil instan lebih menggiurkan namun secara keuangan bisa berantakan kalau tanpa memiliki tata kelola mengatur keuangan. Sedangkan investasi tidak langsung ngasih hasil besar, namun nilai perkalian yang membuatnya makin besar.

Mengatur keuangan pribadi dengan mudah

Penghasilan besar pun masih memiliki masalah tentang mengelola keuangan pribadi. Faktor inflasi gaya hidup, pengelolaan, kemudahaan membeli barang secara kredit adakah jebakan yang dihadapi orang bergaji tinggi.

Hal tersebut makin diperparah dengan tidak membangun kebiasaan mencatat pengeluaran secara teratur. Catatan pengeluaran sederhana seperti uang masuk dan uang keluar sudah termasuk bagian dari mengatur keuangan pribadi.

Sebelum Anda mengundang konsultan keuangan, gunakan Personal Dashboard Finance untuk tahu cara mengatur keuangan pribadi agar merasa rugi.

Sumber

  • “5 Ciri-Ciri Gaya Hidup Kamu Mengalami Inflasi – Jenius.” Jenius.com, 2022, www.jenius.com/highlight/detail/5-ciri-ciri-gaya-hidup-kamu-mengalami-inflasi.
  • Chokhawala, Mohammed S. “10 Personal Finance Mistakes That You Shouldn’t Do.” Cleartax, ClearTax, 4 Feb. 2020, cleartax.in/s/top-10-common-financial-mistakes-should-not-do. Accessed 26 Oct. 2025.
  • Hoki Bank. “9 Kesalahan Umum Dalam Mengelola Uang Dan Solusinya.” Https://Hokibank.co.id/, 26 Aug. 2025, hokibank.co.id/9-kesalahan-umum-dalam-mengelola-uang-dan-solusinya/. Accessed 26 Oct. 2025.
  • “Mengenal Financial Planning: Cara Membuat Dan Kesalahan Umum.” Cimbniaga.co.id, 2025, www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/financial-planning.

By Ishak Okta Sagita

Mechanical Engineers seamlessly transition into the role of an SEO Content Writer to adeptly link technical products with a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *