Orang ADHD seringkali kebingungan perihal membuat perencanaan keuangan. Walau terlihat sederhana namun faktanya tidak sesederhana otak neurotipikal.
Bagi Anda yang terdiagnosis ADHD, budgeting menjadi kesulitan tersendiri. Jauh lebih sulit daripada menyebutkan 10 nama pemain Manchester United terbaik sepanjang masa.
Kondisi ADHD berdampak pada pemrosesan informasi, perencanaan, dan pengambilan keputusan. Inipun juga termasuk dalam metode budgeting.
Penyebab ADHD sulit membuat rencana keuangan
Masalah yang dialami ADHD ini bukan terkait kurang wawasan. Anda tentu sudah melihat berbagai informasi dan konten metode budgeting. Tetapi nyatanya masih saja kesulitan.
Sebab, konten tentang metode budgeting yang ada di media sosial didesain untuk neurotipikal. Bagi orang non ADHD, sangat mudah mengikuti cara membuat perencanaan keuangan, namun tidak bagi orang ADHD.
Lalu, apa penyebab orang ADHD sulit membuat rencana keuangan?
Impulsive spending
Orang ADHD memiliki skill pasif bernama impulsive spending. Perilaku ini akibat disfungsi eksekutif karena ketidakseimbangan neurotransmitter, sehingga menunjukan belanja secara terus-terusan.
Pengeluaran secara berlebihan digunakan sebagai metode untuk mencari dopamin. Namun, pada akhirnya hanya membuat Anda terjebak dalam lingkaran frustasi karena kehabisan uang.
Kesulitan menentukan prioritas.
Masalah lainnya yang dialami ADHD adalah kesulitan membagi pos keuangan. Begitu ada uang masuk, Anda bingung harus menggunakannya untuk membayar tagihan atau dana darurat.
Tidak hanya itu, orang ADHD kesulitan menjaga prioritas keuangan akibat disfungsi eksekutif. Tak heran kalau Anda sering belanja atau checkout untuk menghilangkan kebosanan.
Ketidakaturan
Ketidakteraturan berkaitan dengan prefrontal korteks yang bertugas mengurusi segala hal tentang keteraturan. ADHD memiliki masalah terkait keteraturan dalam berbagai aspek.
Dalam keseharian terlihat dari buku berantakan, tumpukan ada dimana-mana, hingga catatan penting berserakan. Kalau urusan finansial, ADHD bermasalah soal jadwal pembayaran. Hal ini membuat Anda sering telat bayar tagihan ataupun denda.
Metode budgeting untuk ADHD

Ketahuilah bersama kalau membuat rencana keuangan untuk ADHD tidak sama dengan non ADHD. Perbedaan cara kerja otak dan neurotransmitter merupakan penyebab utamanya.
Oleh sebab itu, metode budgeting untuk ADHD harus didesain sesuai dengan bagaimana ADHD merespon sesuatu. Jangan pakai metode budgeting non ADHD untuk orang ADHD.
Otak ADHD terbiasa dengan visual dan pengingat. Dengan bantuan grafis dan teknik streak, orang ADHD akan termotivasi untuk menabung.
Sebagai bonus, mereka lebih mudah melacak perjalanan keuangannya sendiri. Pembahasan mendalam tentang metode budgeting untuk ADHD adalah sebagai berikut.
Catat semua pemasukan dan pengeluaran
Metode budgeting hanya bekerja kalau Anda tahu berapa jumlah uang masuk dan keluar. Berdasarkan hal ini, catat semua pemasukan dan pengeluaran sedetail mungkin.
Jika masukan, maka catat juga sumber uang lain yang Anda terima. Jika pengeluaran, maka catat printilan uang keluar seperti PPN 12% dan sebagainya.
Buat setiap pos pengeluaran
Langkah berikutnya adalah buat catat pengeluaran yang harus dibayarkan seperti listrik, air, biaya sewa, tagihan, asuransi, dan lain sebagainya. Catat hal itu sebagai pengingat.
Menyisihkan uang untuk simpanan
Aturan menyisihkan untuk tabungan dan dana darurat harus didahulukan. Jumlahnya sangat menyesuaikan kondisi, tetapi setidaknya Anda masih ada beberapa yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan keuangan.
Catat tangga pembayaran
Anda tentu memiliki waktu kapan harus membayar tagihan bulanan sesuai tanggal yang ditentukan. Jika Anda sampai lupa membayar, maka dapat dikenakan denda atau pencabutan fasilitas.
Agar tidak kena denda, masukan pengingat pada kalender kapan waktunya Anda membayar tagihan. Lakukan pembayaran autodebet jika tidak ada perubahan nominal atau tangga pembayaran.
Catat setiap pengeluaran
Metode budgeting ini terbilang mudah untuk orang ADHD karena menyesuaikan situasi dan kondisi. Anda hanya perlu mencatat setiap uang yang keluar.
Tulislah semuanya secara tulis tangan melalui buku financial journal. Buku ini di desain sesuai dengan otak ADHD agar lebih gampang menulis pengeluaran.
Membuat Metode Budgeting makin mudah dengan Buku Financial Journal

Perencanaan keuangan untuk ADHD tidaklah sama dengan orang non ADHD. Ada pendekatan berbeda agar sesuai dengan cara kerja otak ADHD.
Membuat budgeting dengan visual jauh lebih gampang masuk ke kepala ADHD. Adanya pengingat gambar dan siklus berantai agar budgeting Anda lebih mudah dilacak.
Buku financial journal akan menjadi pendamping Anda membuat budgeting selama satu tahun.
Kesimpulan
Metode budgeting untuk ADHD dimulai dari mencatatkan semua uang masuk dan keluar, kemudian mengklasifikasikan jenis pengeluaran yang dibayarkan. Memakai fitur auto debet sangat disarankan untuk pembayaran rutin dengan nominal tetap.