Sistem plumbing air kotor digunakan untuk membuang air kotor agar tidak menggenang sehingga menjadi sarang penyakit. Supaya dapat membuang air kotor, maka membutuhkan komponen pada sistem air kotor.
Komponen sistem plumbing air kotor mempengaruhi kesehatan. Berdasarkan studi berjudul Drainage systems, an occluded source of sanitation related outbreaks, kehadiran sistem air kotor mampu menurupnkan angka kematian akibat diare sampai 36%. Mengurangi risiko infeksi pada feses berkait adanya saluran pembuangan air kotor yang baik.
Dalam ulasan berikut ini, Anda menemukan apa saja komponen utama sistem plumbing air kotor. Bagaimana sistem ini mempengaruhi desain gambar MEP.
Baca Juga : Perencanaan Sistem Plumbing Untuk Air Hujan
Komponen sistem plumbing air kotor

Sistem pembuangan air kotor memiliki beberapa komponen yang berguna untuk menjaga kesehatan penghuni di dalamnya. Berikut ini adalah komponen utama pada sistem air kotor.
Pipa Pembuangan
Pipa pembuangan menjadi komponen untuk mengalirkan sistem air kotor dari wastafel, toilet, dan sebagainya. Pipa jenis ini terbuat dari bahan PVC atau besi cor. Pertimbangan material bahan pipa pembuangan adalah mencari pipa yang tidak mudah terkorosi.
Ukuran pipa pembuangan sangat bergantung dari sumber air yang akan dialirkan. Jika dipasang ke toilet, maka memakai diameter pipa berukuran besar. Sedangkan untuk pemasangan wastafel, maka diameter pipa berukuran kecil.
Trap
Trap memiliki lekukan berbentuk U untuk menahan air agar aroma menyengat tidak menyebar ke seluruh bangunan. Komponen ini berada di bawah wastafel maupun perlengkapan pipa lainnya.
Air pada trap memiliki segel untuk mencegah gas mengalir ke dalam bangunan. Kemudian, air mengalir keluar dari wastafel menjaga trap tetap beroperasi supaya tidak ada kasus air mampet.
Pipa ventilasi
PIpa ventilasi berguna untuk mensuplai udara untuk masuk ke dalam sistem drainase untuk melancarkan aliran udara. Jika tidak ada pipa ventilasi, air kotor tidak dapat mengalir dan menghasilkan gas berbahaya karena tekanan negatif.
Cleanout
Lubang pembersih (cleanout) menjadi titik masuk untuk membersihkan sumbatan pada sistem perpipaan air kotor. Lubang ini tertutupi oleh seal, yang berada di sepanjang jalur perpipaan air kotor.
Fungsi clean out adakah menyediakan akses tanpa harus membuat galian. Dengan ini, tukang ledeng makin mudah untuk membersihkan sumbatan di dalam pipa.
Saluran pembuangan air kotor
Saluran pembuangan adalah pipa yang mengalirkan semua air kotor dari bangunan ke septictank. Pipa ini memiliki ukuran besar yang terhubung dengan semua saluran pipa air kotor di dalam bangunan.
Septictank
Septictank digunakan untuk mengolah air kotor agar tidak menyebar ke tanah. Sementara para kota-kota besar, sistem pembuangan air kotor berasa secara terpusat melalui instalasi pengelolaan limbah.
Valve
Valve merupakan komponen yang mengatur aliran air untuk memutus dan menyambungkan aliran ke pipa. Benda ini digunakan untuk memastikan sistem air kotor tidak mencemari lingkungan.
Baca Juga : Sistem Plumbing Untuk Air Limbah Pada Bangunan
Perancangan sistem plumbing air kotor
Dalam melakukan perancangan sistem plumbing air kotor harus melalui berbagai persyaratan. Hal yang dimaksud adalah regulasi dan posisi pemasangan.
Karena saluran perpipaan ini mengalirkan air kotor sehingga perlu memperhatikan keamanan. Jangan sampai ada air kotor yang mencemari tanah maupun mengendap di dalam hunian.
Regulasi perancangan sistem plumbing air kotor mengacu pada SNI 8153:2015 tentang Sistem Plambing Pada Bangunan Gedung yang mengatur tata cara perencanaan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan sistem air limbah. Yang mana aturan ini sejalan dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
Sedangkan pelaksanaannya perencanaan sistem plumbing air kotor dapat mengacu pada SNI 8153:2025 dengan menggunakan konsep PDCA (Plan, Do, Check Act). Konsep ini mengacu dari British Standard (BS) Nomor 12056 tentang sistem plambing air kotor maupun air limbah.
Baca Juga : Jenis Sistem Plumbing Air Kotor Pada Desain MEP
Peran Gambar Teknik dalam sistem Plumbing Air Kotor
Setelah mengetahui bagaimana regulasi dan komponen dari setiap sistem plumbing air kotor, langkah berikutnya adalah mengkomunikasikan. Bentuk komunikasi yang sering digunakan adalah menggunakan gambar teknik.
Dalam gambar kerja menginformasikan ukuran bangunan, dimensi pipa, material pipa, hingga diameter pipa ketika mendesain instalasi air kotor. Gambar inilah menjadi alat komunikasi bersama antara MEP engineer, klien, hingga kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan.
Tanpa gambar teknik, sangat sulit untuk berkoordinasi antar divisi. Memperbesar peluang miskomunikasi yang berdampak pada keberlangsungan proyek.
Gambar teknik merupakan jembatan untuk menyamakan persepsi. Jadi, semua pihak yang terlihat akan memiliki pemahaman yang sama ketika harus mengerjakan proyek.
Baca Juga : Standar Aturan Instalasi Sistem Plumbing Air Kotor
Desain sistem plumbing air kotor dengan AutoCAD MEP & HVAC

AutoCAD adalah software untuk menampilkan segala informasi penting dalam proyek. Software gambar teknik ini diminati karena familiar di banyak pekerja industri. Hampir semua pekerja di dalam maupun luar negeri pasti pernah menggunakan software AutoCAD.
Melalui AutoCAD, Anda dapat menuangkan rancangan sistem plumbing air kotor ke dalam bentuk gambar nyata. Dengan cara ini, semua gagasan Anda dapat tersampaikan dengan jelas dan tidak ada unsur mengada-ada. Karena terdapat bukti nyata.
AutoCAD MEP & HVAC mengajarkan bagaimana mendesain sistem plumbing air kotor secara presisi berdasarkan standar industri. Tak lupa disertai penerapan kasus di industri konstruksi.
