Bicara tentang mekanika fluida tidak bisa dilepaskan dari pompa dan kompresor. Pembahasan ini akan selalu ada dalam sistem mekanika fluida.
Pompa dan kompresor adalah komponen penting untuk mensuplai fluida. Walau sama-sama penyuplai fluida, terdapat perbedaan antara pompa dan kompresor.
Memahami bedanya pompa dan kompresor, engineer mampu menyusun strategi perancangan sistem fluida. Berikut ini adalah jawaban dari perbedaan kompresor dengan pompa berdasarkan karakteristiknya.
Apakah pompa dan kompresor itu sama?
Pompa dan kompresor sering dianggap punya kemiripan karena mampu memindahkan fluida. Tetapi, hanya karena sama-sama dapat memindahkan fluida, bukan artinya mereka sama.
Ada informasi dasar yang membuktikan bahwa kompresor dan pompa itu berbeda. Dan berikut ini adalah perbedaan pompa dengan kompresor.
Pompa
Pompa adalah komponen mekanik untuk mentransmisi energi dari motor listrik ke fluida. Pompa membawa fluida dengan memanfaatkan suhu, tekanan, dan sifat kimianya.
Pompa terbagi menjadi dua jenis yaitu pompa dinamis dan pompa perpindahan positif. Perbedaan jenis pompa ini dapat Anda temukan kegunaan pompa pada sistem plumbing.
Kompresor
Kompresor merupakan perangkat mekanik yang berfungsi meningkatkan tekanan gas dengan mengurangi volume ruang. Dampak dari volume ruang berkurang, volume udara juga berkurang, sehingga tekanan udara naik.
Caranya kerja kompresor adalah dengan menekan gas demi menaikkan tekanan gas. Kompresor bekerja pada ruang operasi seperti sistem silinder dengan piston.
Kompresor terbagi kedalam dua klasifikasi yaitu kompresor dinamis dan kompresor perpindahan positif. Penjelasan lengkap terkait kompresor ada di kegunaan kompresor pada sistem plumbing.
Perbedaan pompa dan kompresor
Terdapat perbedaan kompresor dengan pompa yang terlihat dan tak terlihat. Jika tidak jeli, maka Anda hanya menganggap pompa dan kompresor itu sama saja.
Gak jauh berbeda dengan orang trauma percintaan. Supaya nggak dicap “sama aja”, kenalilah perbedaan pompa dan kompresor.
Prinsip kerja
Pompa membawa fluida dari satu titik ke titik lain sepanjang sistem perpipaan. Sedangkan, kompresor mengurangi volume gas supaya dapat menaikkan tekanan gas. Tekanan tinggi inilah yang dipakai untuk mendistribusi gas ke seluruh sistem.
Pengoperasian
Pompa bekerja dengan memanfaatkan perbedaan tekanan. Caranya dengan mengubah energi putar menjadi energi tekan menggunakan motor listrik.
Ketika motor listrik berputar, impeller bergerak menarik masuk dan mendorong fluida keluar. Dari sini, menghasilkan tekanan yang menggerakkan fluida ke permukaan.
Apabila pompa mengirim fluida memakai perbedaan tekanan, bagaimana dengan kompresor?
Kompresor justru mengurangi volume gas agar dapat meningkat tekanan udara. Kompresor menciptakan ruang hampa di pipa hisap, menarik air ke dalam pompa, kemudian memakai udara terkompresi untuk menggerakkan gas.
Instalasi
Kompresor biasanya dipasang di atas tanah, yang jauh dari sumber air. Untuk beroperasi, kompresor memakai sumber daya listrik maupun mesin gas.
Kompresor terhubung ke sumber air melalui pipa dan selang hisap. Dengan cara ini, kompresor mampu melakukan proses kompresi supaya dapat mengalirkan gas.
Biasanya, instalasi kompresor ada di atas permukaan tanah. Tujuannya agar memudahkan perawatan dan perbaikan secara berkala.
Kemudian, pompa biasanya dipasang di dekat sumur atau sumber air lainnya. Seringkali posisi pompa terendam dengan fluida cair.
Sumber daya pompa disambungkan melalui kabel anti air menuju sumber listrik. Tak lupa dilakukan isolasi agar air tidak masuk ke dalam motor listrik pada pompa.
Performa
Kompresor memiliki laju aliran pembuangan lebih rendah daripada pompa. Ini menandakan kalau kompresor kesulitan dalam laju aliran tinggi. Sehingga, kompresor tidak cocok untuk aplikasi dengan volume air besar.
Performa kompresor baru terasa ketika digunakan di area tanah gembur dengan laju aliran fluida rendah.
Pompa memiliki efisiensi tinggi untuk mengalirkan fluida cair. Memiliki tingkat laju aliran yang tinggi cocok untuk sistem perpipaan volume air besar.
Perawatan
Perawatan komponen penting untuk menjaga performa pompa dan kompresor serta menghemat pengeluaran. Namun, pompa dan kompresor memiliki perbedaan dalam aktivitas maintenance.
Kompresor memerlukan pemeriksaan secara berkala pada mekanisme awal. Tujuannya agar mempertahankan performa agar berfungsi dengan baik.
Kompresor membutuhkan perawatan dengan intensitas tinggi karena memiliki banyak komponen bergerak. Sedangkan perawatan pompa lebih sulit karena harus melepas dari genangan air.
Pemeliharaan pompa tidak seketat kompresor karena desain pompa sangat sederhana. Namun, jika terjadi kerusakan dapat memakan waktu lebih lama.
Tingkat Kebisingan
Kompresor menghasilkan kebisingan selama beroperasi. Kebisingan ini masih bisa diatasi dengan memasang kedap suara.
Pompa memiliki tingkat kebisingan lebih rendah daripada kompresor. Hal ini karena pompa terendam di dalam air. Suara berisik pompa jadi menurun karena sudah merambah melalui air.
Oleh sebab itu, pompa menjadi komponen sistem perpipaan yang digunakan pada perumahan. Selain lebih murah, pompa tidak menghasilkan suara bising.
Efisiensi Energi
Pada saat memilih pompa, pertimbangkan tekanan fluida sekitar. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi.
Tekanan fluida membantu pompa mendorong air ke permukaan dengan sedikit energi. Jika dibandingkan dengan kompresor, maka efisiensi energi pompa lebih besar. Hal ini karena kompresor mengkonsumsi daya listrik yang besar.
Biaya
Apabila mengacu pada plumbingways.com, harga kompresor jauh lebih murah daripada pompa. Pertimbangannya adalah pompa memakai sumber daya terpisah yang tentunya butuh biaya tambahan.
Dari segi pemasangan, kompresor jauh lebih sederhana sehingga tidak memakan banyak biaya. Berbeda dengan pompa yang menyesuaikan konstruksi agar tahan air.
Walau demikian, terdapat opini berbeda yang bilang harga kompresor lebih mahal daripada pompa. Ini akan jadi pembahasan tak berujung.
Oleh sebab itu, solusinya adalah bahwa biaya kompresor dan pompa menyesuaikan bahan dan kegunaannya di sistem perpipaan tertentu.
Durabilitas
Bicara soal ketahanan, pompa memiliki ketahanan lebih lama daripada kompresor. Tentu ini datang bukan tanpa alasan.
Pompa yang terendam dalam air sudah terlindungi dari debu dan mendapat pendingin gratis sehingga jarang mengalami overheat.
Walau digunakan selama 24 jam, pompa punya ketahanan tinggi terhadap aus.
Bagaimana dengan kompresor? Kompresor tidak memiliki sistem pendingin sehingga jika mengalami beban berlebih mengakibatkan kerusakan. Oleh sebab itu, langkah antisipasinya dengan memasang pendingin eksternal.
Desain Struktur
Bukan hal mudah untuk menjelaskan desain struktur. Desain pompa dan kompresor tergantung pada pengaplikasian, jenis fluida, dan penggunaannya.
Desain kompresor terdiri dari tangki penyimpanan, filter, jalur pembuangan, katup, dan motor. Sedangkan pompa terdiri dari motor, volute, impeller, housing atau casing, dan poros.
Desain pompa relatif sederhana dan minim getaran ketika sedang dioperasikan. Namun, kompresor memiliki tingkat kebisingan dan memakan banyak ruangan.
Pengaplikasian Pompa dan Kompresor
Pompa
- Sistem pendingin (chiller)
- Saluran distribusi fluida cair
- Sistem penyediaan air di gedung
Kompresor
- Sistem HVAC untuk refrigeran
- Pengisian tangki udara sistem pneumatik
- Penggerak penggerak alat berat
Referensi Buku untuk Belajar Pompa dan Kompresor
Penjelasan tentang perbedaan pompa dengan kompresor tidak cukup dalam satu postingan saja. Masih banyak aspek krusial lainnya yang sulit dijabarkan dalam blog.
Buku pompa dan kompresor mencakup tentang komponen, cara kerja, dan persamaan dan studi kasus. Anda dapat memilih dalam bentuk Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Centrifugal Pump Design and Performance oleh John Tuzson.
Compressors and Modern Process Applications oleh Heinz P. Bloch.
Pompa dan Kompresor: Prinsip dan Aplikasinya oleh Dwi Aribowo.
Teknologi Pompa dan Kompresor oleh Sutikno dan Arifin.
Pelajari Skema Perancangan dengan AutoCAD MEP HVAC
Memahami perbedaan pompa dan kompresor, Anda dapat menentukan rancangan yang tepat sesuai kebutuhan. Wujud perancangan dari sistem ini melalui gambar teknik.
Lewat gambar teknik, Anda dapat mengkomunikasikan desain pompa dan kompresor pada sistem HVAC dan MEP. Anak Teknik Indonesia memiliki e-learning yang membahas sistem perancangan MEP HVAC secara mendalam.
Panduan menggambar AutoCAD MEP & HVAC bisa Anda dapatkan melalui Anak Teknik Indonesia.
Baca juga
Daftar Buku Mekanika Fluida Bahasa Indonesia
Youtube Channel Mekanika Fluida Berbahasa Indonesia
Persamaan Kontinuitas Mekanika Fluida – Prinsip Dasar Sistem Aliran
Pengertian Hukum Bernoulli Serta Penerapannya Pada Mekanika Fluida
Pengertian Mekanika Fluida dan Bentuk Persamaaan Yang Digunakan
8 Aplikasi Simulasi CFD Untuk Deteksi Sistem Aliran Fluida
Sumber
admin. “Compressor vs Pump: What’s the Difference? – KB Delta.” KB Delta, 28 Sept. 2022, kbdelta.com/blog/compressor-vs-pump-difference/. Accessed 17 Nov. 2024.
Hayhurst. “Compressor vs Submersible Pumps: 8 Differences.” Plumbing Ways, 4 July 2023, plumbingways.com/compressor-vs-submersible-pumps/. Accessed 17 Nov. 2024.